Bukan tanpa alasan The Daily Telegraph mengembuskan kabar tersebut. Rossi sangat kecewa dengan hasil yang diraih sejak melakukan debutnya dengan Ducati pada musim 2011 sehingga juara dunia tujuh kali ini mulai frustrasi.
Keputusannya mungkin dipengaruhi oleh kepergian sang legenda asal Australia yang merupakan bos kru dan mentornya, Jerry Burgess, pada musim dingin yang akan datang karena beberapa alasan pribadi.
Sebagai seorang superstar di arena grand prix, Rossi, yang sudah mengemas 79 kemenangan MotoGP bersama Honda dan Yamaha, punya ekspektasi yang tinggi ketika memutuskan untuk bergabung dengan Ducati. Apa yang didapat? Pebalap Italia ini hanya bisa satu kali naik podium pada tahun lalu, dan pada musim 2012 ini dia hanya mampu bersaing di barisan tengah bersama tim satelit dan CRT.
Pada bulan Januari lalu, juara dunia sembilan kali grand prix ini sudah memberikan kepastian akan bertahan di MotoGP selama paling kurang dua musim, untuk menghabiskan kontraknya dengan Ducati, yang selesai pada akhir musim ini. Lalu, apa langkah selanjutnya yang akan diambil Rossi?
The Daily Telegraph mengklaim, pebalap berusia 3 tahun ini sudah mengubah rencananya. "The Daily Telegraph tahu bahwa Rossi sudah berbicara kepada orang-orang dalamnya—ayahnya, Graziano, dan manajernya, Davide Brivio—bahwa dia tidak akan membalap lagi setelah tahun ini.
"Keputusannya mungkin dipengaruhi oleh kepergian sang legenda asal Australia yang merupakan bos kru dan mentornya, Jerry Burgess, pada musim dingin (yang akan datang) karena beberapa alasan pribadi."
Laporan itu menambahkan bahwa Rossi bahkan mungkin lebih cepat pensiun dari MotoGP. Diperkirakan, setelah balapan di rumah sendiri, Misano, pada pertengahan September, dia langsung beralih ke balapan roda empat seperti reli atau Sports Car.
Sebenarnya, ada rumor lain yang menyebutkan bahwa Rossi, yang pekan lalu meraih hasil terbaik dari tiga seri awal musim ini ketika finis di posisi ketujuh GP Portugal, mungkin akan kembali ke Honda atau Yamaha pada musim 2013. Namun menurut The Daily Telegraph, itu hanyalah spekulasi.
Rossi mendominasi MotoGP sejak tahun 2000. Sejauh ini, pria Italia tersebut masih menjadi pebalap paling populer di grid, meskipun selama bersama Ducati, kebintangannya redup dan prestasinya anjlok.
Setelah merengkuh gelar juara dunia kelas 125 cc dan 250 cc, "The Doctor" pindah ke kelas primer. Dia mulai merajai kelas bergengsi tersebut dengan meraih gelar pertama kelas 500 cc pada 2001, kemudian mahkota MotoGP di tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009.
Pada musim 2010, perjuangan Rossi untuk mempertahankan gelar menjadi sirna ketika mengalami cedera patah tulang kaki saat menjalani sesi latihan di Mugello. Meskipun demikian, setelah pulih di musim yang sama, Rossi bisa berjaya lagi dengan meraih kemenangan di Malaysia, yang menjadi kemenangan terakhirnya bersama Yamaha (setelah musim 2010 usai, Rossi pindah ke Ducati).
Di luar MotoGP, pemilik nomor 46 ini juga berkompetisi di arena WRC, balapan Sports Car, serta beberapa kali dipilih untuk melakukan uji coba mobil Ferrari Formula-1. Inilah yang membuat rumor bahwa Rossi akan segera hijrah ke balapan roda empat semakin kuat.
Memang, performa Rossi bersama Ducati masih sangat jauh dari harapan. Meskipun Desmosedici GP12 sudah mendapat perubahan radikal, termasuk beralih ke sasis konvensional aluminium tiang kembar seperti motor Jepang, daya saingnya dengan Honda dan Yamaha masih sangat rendah.
Terbukti, dalam tiga seri musim 2012 yang sudah dilakoni, Rossi hanya mampu finis di posisi ke-10 (seri pembuka di Qatar), posisi kesembilan (seri kedua di Jerez), dan posisi ketujuh (di Portugal). Sebaliknya, pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, serta pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, bersaing ketat di posisi terdepan.
Meskipun demikian, seusai GP Portugal, Rossi merasa motor tunggangannya sudah mengalami sedikit kemajuan. Lantas, mampukah dia meningkatkan lagi performanya dalam balapan di Le Mans, Perancis, pada 18-20 Mei mendatang? Kita tunggu saja.
rossi berhasil bangkit kembali kemarenn .. :)
BalasHapus